Minggu, 16 September 2012

Dasar – Dasar Teori Von Thunen



Johann Heinrich von Thünen adalah ekonom terkemuka abad 19 yang membuat model dasar hubungan antara pasar, produk dan jarak pertama kali. Von Thunen mengembangkan teorinya berdasarkan tempat tinggalnya, dan beliau menyimpulkan 7 asumsi teori pertanian berdasarkan hasil laboratoriumnya sebelum era industrialisasi.
1.    Terdapat suatu daerah yang merupakan satu-satunya daerah pemasok kebutuhan pokok yang merupakan komoditi pertanian (Isolated Stated).
2.    Daerah perkotaan hanya menjual kelebihan produksi daerah pedalaman, tidak menerima penjualan hasil pertanian dari daerah lain (Single Market).
3.    Daerah pedalaman hanya menjual kelebihan produksinya ke perkotaan, tidak ke daerah lain (Single Destination).
4.    Daerah pedalaman atau kota mempunyai ciri yang sama (homogen) dengan kondisi geografis kota itu sendiri.
5.    Petani akan menanam tanaman yang dapat memberi manfaat dan profit maksimum. Jenis tanaman yang ditanam rata-rata mengikuti permintaan yang ada (Maximum Oriented).
6.    Pada waktu itu hanya ada angkutan berupa gerobak yang ditarik oleh kuda (One Moda Transportation).
7.    Biaya transportasi berbanding lurus dengan jarak yang ditempuh. Semua biaya transportasi ditanggung oleh petani (Equidistant).

Von thunen mengembangkan teori ekonomi spasial yang dihubungkan dengan teori sewa tanah. Beliau mengembangkan teori dasar konsep marginal produktivitas secara matematis, dan menyusun rumus seperti  berikut.
R = Y (p − c) – Y F m
Keterangan
R=sewa tanah;
Y=hasil per unit tanah;
c=pengeluaran produksi per unit komoditas;
p=harga pasar per unit komoditas;
F=harga pengangkutan;
m=jarak ke pasar.
Hasil pengamatan dari ketujuh asumsi diatas menunjukkan petani akan memperoleh keuntungan maksimal ketika menyewa lahan yang dekat dengan pasar, namun harga sewa lahan dekat kota lebih mahal daripada lahan di pedalaman karena harga lahan dekat dengan pusat pasar tidak memerlukan biaya transportasi yang mahal. Sehingga kesimpulannya semakin lokasi dekat dengan pusat pasar maka semakin tinggi harga sewa atau harga jualnya.
Penggunaan teknologi modern yang berkembang saat ini menjadikan teori Von Thunen menjadi kurang relevan. Contoh kekurangan teori Von Thunen ialah:
1.    Kemajuan transportasi dapat menghemat banyak waktu dan biaya;
2.    Ada beberapa daerah yang tidak hanya memiliki 1 merket center saja, tetapi juga 2 market center;
3.    Adanya berbagai bentuk pengawetan, sehingga mencegah resiko busuk pada pengiriman jarak jauh;
4.    Kondisi topografis setiap daerah berbeda-beda, sehingga hasil pertanian yang akan dihasilkanpun akan berbeda;
5.    Negara industri mampu membentuk kelompok produksi sehingga tidak terpengaruh pada kota;
6.    Antara produksi dan konsumsi telah terbentuk usaha bersama menyangkut pemasarannya.
Inti dari teori Von Thunen adalah bahwa sewa lahan akan memiliki harga yang berbeda, tergantung dengan tata guna lahannya. Dengan adanya perkembangan teknologi modern maka para petani yang tidak memiliki lahan di pusat kota akan tetap memperoleh hasil yang maksimal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

I am